Analisis Kurikulum 2013 |
ANALISIS KURIKULUM 2013.
Postingan ini merupakan tugas LK 1 (lembar kerja 1) pada saat saya mengikuti pelatihan kurikulum 2013 mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kabupaten Majalengka. Cerita pelatihan kurtilas (kurikulum 2013) nanti saya tulis pada postingan lain.
Lembar kerja ini dikerjakan untuk memenuhi tugas kelompok dari pemateri kurtilas dari Bandung. kebetulan saya berada dalam kelompok Prakarya Pengolahan bersama Pak BAMBANG PUJIYANTO (SMAN 1 Sumberjaya), DENI FADLI HAKIM (SMAN 1 Sindangwangi), DINNY SARTIKA DEWI (SMAN 1 Leuwimunding), BADRUDDIN (SMAN 1 Rajagaluh). Adapun Tugas LK1 ini adalah menjawab beberapa pertanyaan tentang analisis kurikulum 2013 diantaranya:
- Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?
- Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013?
- Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?
- Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013?
- Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
- Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
Perintah lembar kerjanya seperti berikut ini:
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
- Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
- Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia
- Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi
- Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
Jawaban dari pertanyaan di atas akan saya urai di bawah ini, jawabannya belum tentu benar ya, jadi mohon maaf kalau ada kekurangan, maklum waktu pelatihan mengerjakannya dadakan. di sini saya hanya sharing. baiklah berikut jawabannya:
Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum?
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
Tantang internal: dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Tantangan eksternal : berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Karena kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualiatas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
Tantang internal: dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Tantangan eksternal : berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Karena kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualiatas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
- Manusia berkualitas yg mampu dan proaktif menjawab tantangan jaman yg selalu berubah
- Manusia terdidik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, warga negara yang demokratis, bertanggungjawab.
Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum 2013?
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada:
a) Kompetensi kelulusan
Kontruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horisontal.
semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK menuntut adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap (afektif, attitude), ketrampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif).
a) Kompetensi kelulusan
Kontruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horisontal.
semua jenjang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK menuntut adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap (afektif, attitude), ketrampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif).
b) Standar Isi
Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional.
kedudukan mata pelajaran kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Untuk pendekatan yang dilakukan adalah: jenjang SD tematik terpadu dalam semua mata pelajaran, jenjang SMP kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, jenjang SMA kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, sedangkan jenjang SMK kompetensi dikembangkan melalui kejuruan (vokasional).
c) Proses
Perubahan pada proses pembelajaran mencakup :
a) berorientasi pada karakteristik, kompetensi yang mencakup:
1) Sikap (Krathwohl) : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan,
2) Ketrampilan (Dyers) : mengamati, menaya, mencoba, menalar, menyajika, mencipta
3) Pengetahuan (Bloom & Anderson) : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang untuk SD : tematik terpadu; untuk SMP : tematik terpadu utk IPA dan IPS, serta mapel; utk SMA : tematik dan mapel
c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Base Learning.
d) Penilaian
Perubahan pada penilaian mencakup :
Berbasis tes dan non tes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assement, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan dekripsi kualitatif tentang sikap dan ketrampilan kecukupan.
Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?
Perubahan pada penilaian mencakup :
Berbasis tes dan non tes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assement, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan dekripsi kualitatif tentang sikap dan ketrampilan kecukupan.
Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ?
Implentasi
Pelaksanan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut :
Pelaksanan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut :
- Pelatihan guru, kepala sekolah, pengawas dari tahun 2013-2015.
- Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015
- Implementasi kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru.
- Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulanggan dimulai juli 2013-2014.
Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013?
No
|
Kurikulum
2013
|
KTSP
|
1
|
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru
ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang
dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
|
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui
Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi
Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
|
2
|
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
|
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
|
3
|
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
|
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
|
4
|
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan
jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
|
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah
mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
|
5
|
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan
semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri
dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
|
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
|
6
|
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan
sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
|
TIK sebagai mata pelajaran
|
7
|
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik,
yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
|
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
|
8
|
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
|
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
|
9
|
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang
SMA/MA
|
Penjurusan mulai kelas XI
|
10
|
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
|
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
|
Itulah
beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya
terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah
(Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada
siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini
mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP).
Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah
implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang
diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan
kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam
pembelajaran di kelas.
Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Langkah –langkah pembelajaran terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan.
Model project based learning, discovery learning, problem based learning, dan model proyek.
Model project based learning, discovery learning, problem based learning, dan model proyek.
Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013?
Penilaian kompetensi sikap.
Instrument yang digunakan kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,dan penilaian antar peserta didik berupa daftar cek, atau skala penilaian(rating scale)yang disertai rubrik,sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik- Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indicator perilaku yang diamati.
- Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara memnta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan diri nya dalam kontek pencapaian kompentensi.Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri
- Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik
- Jurnal merupakan catatan pendidik didalam dan diluar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku
Penilaian kompetensi pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis , tes lisan, dan penugasan
- Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,benar salah, menjodohkan, dan uraian.Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran
- Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan
- Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan /atau project yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas
Penilain kompetensi ketrampilan
Pendidik menilai kompetensi ketrampilan melelui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, project, dan penilian porto folio.Instrumen yang di gunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubric.
- Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa ketrampilan melekukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi
- Project adalah tugas – tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu
- Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif integrative untuk mengetahui minat, perkenbangan, prestasi, dan / atau kreatifitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.Karya tersebut dapat berbentuk tidakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap linkungannya
INSTRUMEN PENILAIAN HARUS MEMENUHI PERSYARATAN :
RUBRIK PENILAIAN HASIL KERJA ANALISIS KONSEP KURIKULUM 2013
Rubrik penilaian ini digunakan Fasilitator untuk menilai hasil kerja analisis konsep Kurikulum 2013.
Langkah penilaian :
Cermati pertanyaan dalam tugas pada LK 1.1 dan hasil kerja peserta yang akan dinilai.
Berikan nilai pada setiap pertanyaan sesuai rubrik penilaian berikut.
Setelah selesai melakukan penilaian pada masing-masing jawaban pertanyaan, jumlahkan nilai pada seluruh jawaban pertanyaan sehingga diperoleh nilai Analisis Konsep Kurikulum 2013.
- Substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai
- Konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrument yang digunakan
- Penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunukatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
RUBRIK PENILAIAN HASIL KERJA ANALISIS KONSEP KURIKULUM 2013
Rubrik penilaian ini digunakan Fasilitator untuk menilai hasil kerja analisis konsep Kurikulum 2013.
Langkah penilaian :
Cermati pertanyaan dalam tugas pada LK 1.1 dan hasil kerja peserta yang akan dinilai.
Berikan nilai pada setiap pertanyaan sesuai rubrik penilaian berikut.
Setelah selesai melakukan penilaian pada masing-masing jawaban pertanyaan, jumlahkan nilai pada seluruh jawaban pertanyaan sehingga diperoleh nilai Analisis Konsep Kurikulum 2013.
PERINGKAT
|
NILAI
|
KRITERIA
|
Sangat Baik (SB)
|
90 < Nilai ≤ 100
|
Jawaban tepat dan detail
|
Baik (B)
|
80 < Nilai ≤ 90
|
Jawaban tepat, kurang
detail
|
Cukup (C)
|
70 < Nilai ≤ 80
|
Jawaban kurang tepat, detail
|
Kurang (K)
|
Nilai ≤ 70
|
Jawaban kurang tepat, kurang detail
|